Benci, kata orang bilang bener-bener cinta. Tapi banyak juga orang yg ga setuju sama kepanjangan itu, termasuk saya. Tapi kalau lihat dua orang yg lagi "benci" disekitar saya, saya kira benci emang kepanjangan dari bener-bener cinta buat mereka.
Mbah saya pisah sama suaminya. Cerai hiduplah *tapi waktu bikin e-ktp bilangnya cerai mati!! kasian mbah saya yg laki*. Mbah Supar *mbah cowok saya* nikah lagi, punya anak banyak. Sama mbah saya punya anak 3, mama saya anak tengah. Mbah Supar tinggal sama anak2nya, yah 3 km dari rumah *istrinya meninggal*. Kata mama, mbah Supar itu suka mukulin waktu kecil, ga suka kasih uang, galak, kerjaannya j**i. Jadi mbah minta pisah karena ga tahan.
Sekarang mbah Supar suka minta uang kerumah. Kalau udah ketemu sama mbah cewek dirumah, wiiiih rame!! Semua yg TEMPO DOLOE ceritanya pada keluar. Teriak satu, yg satu nyahut teriak juga. Tapi ada beberapa waktu, dimana mbah cewek saya ga sengaja keceplosan cerita tentang kebaikannya mbah Supar. Ntar kalau kami bilang "Kangen ya mbah?", dia bilang iya sambil cengengesan haha..
Trus ada bude Yam, mantan bos mama dulu. Pengusaha Catering ternama di Banjarbaru. Waktu Cateringnya masih aktif banget, boleh dibilang Bude Yam ga terlalu peduli sama suaminya Pak Men *PNS*. Tapi sekarang udah ga buka lagi, suaminya juga udah pensiunan. Pernah saya sama mama ke rumah bude Yam, ada liat daster banyak. Bude Yam bilang dari Pak Men.
"Di ke'i Men. Sa'umur-umur gek iki nge'i aku baju " *dikasih Men, seumuran baru ini di kasih baju* kata bude Yam sambil berkaca-kaca gitu matanya. Otomatis saya sama mama malah ketawa, haha. Jarang lihat yg begini.
Mungkin emang ada korelasi *cailah bahasanya* antara benci sama cinta. Sebagian benci itu datang, karena ada cinta diselanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mau protes? tulis aja!!