Rabu, 31 Desember 2014

Happy New Year.. 2015

Hai, selamat tahun baru semuanya..

Saya habis selesai bakar-bakar bareng orang rumah, doni, bulek budi, mbak iyo dan kang mas tersayang. Makan sampe mau muntah rasanya.

Tahun ini si mas saya paksa pulang dari kerjanya supaya bisa makan bareng kami semua. Sedikit marah karena hari hujan dan semua temannya belum ada yg pulang. Siapa yg perduli sama temannya? Hahahaha...

Tahun 2014 itu, sesuatu buat saya. Disitu saya bener-bener diuji. Semua doa saya dikabulkan Allah dengan konsekuensi yg sempet bikin saya hilang akal dan arah. Saya kira saya nggak bakal bisa melalui itu semua. Karena saya harus dihadapkan dengan banyak orang, dimana saya nggak suka posisi tersebut. Tahun 2014 jadi tahun yg nekat. Dan Alhamdulillah saya bisa lewatin dengan baik walau sedikit ada "kerusuhan" haha.

Semoga tahun 2015 menjadi tahun yg jauh lebih baik buat kami sekeluarga dalam hal apapun. Semoga bener-bener cemerlang. Semoga berkah, dan semoga banyak rezeki yg mampir ke saya. Kami sekeluarga sehat selalu dan damai. Yg terpenting saya bisa punya keluarga yg sakinah mawadah warahmah, aamiin. Semoga kami lancar dalam segala hal ya Allah. Aamiin

Happy new year...

Remember me

Apa ada yg ingat kalau yg dibaris depan namanya tika?

Selasa, 30 Desember 2014

Pray for Air Asia

Pesawat Air Asia baru aja ketemu, katanya dekat pangkalan bun ya. Hmmm ya agak merinding baca beritanya. Ada pramugara yg istrinya lagi hamil 6 bulan anak pertama mereka. Ada satu keluarga yg berangkat bareng. Ada yg orang tuanya iklas kalau anaknya harus pergi dengan jalan seperti itu.

Semua jalur darat, laut, atau udara pasti ada saatnya celaka kalau memang tuhan sudah kasih takdir gitu. Kita nggak bisa bilang nggak mau naik pesawat karena takut jatuh. Naik motor sekalipun bisa celaka. Jalan kakipun bisa ditabrak orang.

Berdoa yg terbaik buat mereka penumpang Air Asia, semoga amal ibadah diterima disisi tuhan. Semoga keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan.

***

"Makanya kalau pulang kasih kabar, kalau sampe kasih kabar"
"Iya dee"
"Yg nunggu itu lebih deg2an mas"
"Iya sayang, mas kasih kabar terus .. "

Senin, 29 Desember 2014

Teman saya sekarang sudah...

Tadi saya buka favebook, nggak tau kenapa pengen liat temen-temen. Awalnya saya buka facebook adit yg katanya kemarin baru nikah. Hmmm ceweknya cantik, beruntung dapat adit yg super sabar dan pengertian.

Kedua saya liat facebook M. Ali wibisono. Rumahnya nggak jauh dari saya, ternyata dia sudah nikah dan punya anak. Anaknya sudah lumayan besar, hampir setahun mungkin. Ada sempat mikir kok saya nggak diundang? Hahaha, dulu padahal kita teman satu kelompok lho hahahaha.

Om Rudi alfonsus sinaga sekarang kerja di Kal-Bar. Tampangnya sudah kayak bos aja hahaha. Kangem celotehan nggak jelasnya si mr. Rudy ini.

Bahtiar sudah nikah, Dali sudah punya anak, Putri tanah sudah punya anak, Novi dan nanang sudah nikah.. Saya bener-bener kejebak dalam pikiran sendiri. Masih mikir kalau saya masih kecil. Padahal semua temen sudah pada nikah dan punya anak. Umur kalian segitu, tapi sudah berani jadi kepala rumah tangga dan bisa jadi ibu...

Aaaahhh... Hidup kok cepet banget to lewatnya..

Sabtu, 27 Desember 2014

Ada pria tidak romantis yg cinta sama saya. Terlalu kelewat tidak romantis, sampai rasanya nggak yakin setiap harinya. Semakin lama semakin keliatan sifat asli masing-masing. Sampai suatu hari, obrolan kita sampai ke satu titik temu..

"Kita sudah mau nikah, masa masih kayak gini?"

Rabu, 24 Desember 2014

" kita sudah mau nikah, kok kayak gini?"

Umur memang nggak menunjukkan seseorang itu dewasa. Terkadang kami masih anak-anak, dan masih perlu membimbing satu sama lain.

Sendiri itu susah, berdua apa lagi. Kalau nggak cocok, ya dicocokin.

Selasa, 23 Desember 2014

Saya selalu menganggap diri saya masih dalam posisi paling kecil di rumah atau dimanapun. Saya jarang sadar kalau sebenernya sudah banyak orang yg umurnya dibawah saya.

It's me, hahahaha..

Kamis, 18 Desember 2014

"aku kasih tau kamu ya tika, ini aku nggak bohong apa adanya aja. Kemarin aku ditawarin harga 14 sama --- aja aku nggak mau, apalagi harga dia! Kamu tanya ke dia jalan nggak harga segitu? Paling besok dia yg di hancur sama broker lain. Harga kamu sudah bagus, aku dapat 13,8. Dipasar itu tika nggak ada harga 16, malah luar kota 15an kok. Ah, kamu nggak usah takut.. Biar aja asal sudah pak wondo yg bilang dari awal ya nggak papa. Emang bos kamu ---? Nggak kan? Sudah tenang aja, kok malah curhat gini kamu ini? Hahahahaha...."

Bahkan untuk cerita kesekian kalinya masih nyesek, masih nahan nangis.

Rabu, 17 Desember 2014

Kapan kita kaburisasi?

Nggak ada satu pun orang yg kasih tau ke saya soal aturan ini. Saya juga nggak pernah dengar sebelumnya. Saya cuma ikuti perintah orang atas yg bilang hari ini saya harus jual dengan harga segini! Saya cuma ikuti aturan dimana saya konfirmasi ke atasan sebelum ambil keputusan!

Kalau saya tau ada aturan ini sebelumnya, saya nggak akan SETOLOL INI UNTUK BIKIN KALIAN RUGI! Saya nggak akan keluarkan semua ayam-ayam itu dari kandangnya, kalau cuma bikin kalian geram ke saya!

Mana saya tau kalian pasang berapa? Kalau dari awal kalian nggak pernah "ngajak" saya diskusi soal itu! Saya tau dari mana para broker itu jual harga di pasar segitu? Saya tau dari mana kalau untung mereka banyak karena hari ini? Saya tau dari mana? Saya tau dari siapa? Saya nggak seperti kalian yg sudah "bangkotan" untuk urusan seperti ini.

Kata mereka nggak usah diambil hati, nggak usah dipikirkan. Boleh saya bilang kalau bicara lebih gampang dari pada menghadapi? Karena yg menghadapi saya, bukan mereka. Mereka bilang saya bisa, saya bilang saya mencoba bisa karena terpaksa.

Kata roby ini ujian kerjaan, bahkan masih ada yg lebih berat dari ini.

Sabtu, 13 Desember 2014

Learn to forgive

Mimpi buruk, terlalu pagi bangunnya.

Rasanya jadi orang yg terlupakan itu sakit ya. Terang-terangan kalau disisihkan. Memang sih jalan sudah beda, tapi kok gitu sih.

Learn to forgive

Jumat, 12 Desember 2014

Waktu liat undangan sendiri itu... bikin senyum terus! Selalu muji diri sendiri
"undanganku bagus yaaa"

Semoga lancar sampai selamanya... Aamiin

Selasa, 09 Desember 2014

Saya lagi observasi diri sendiri. Selama beberapa minggu ini, saya pikir orang yg salah. Karena menyalahkan orang terus-terusan, saya jadi capek terus-terusan.

Semenjak saya jadi marketing, batere hp saya tahan lama. Bahkan untuk sampai ke malam haripun berlebih. Dan saya mulai "lupa" dengn hp di jam kerja. Ada beberapa bm masuk yg saya abaikan untuk beberapa menit atau beberapa jam kemudian. Terkadang saya mulai muak dengan hp yg bunyi terus-terusan. Dan saya hampir nggak pernah lagi bilang "HP SAYA SEPI".

Saya mulai nyaman, saya tau perasaan yg lain. Ternyata gini toh kalau repot.

Ah ide saya keganggu sama orang tua yg nggak berani bilangin mantunya buat ngerokok di luar.. Mungkin dia lupa kalau saya punya asma.

Mas usup pernah bilang kalau saya cerewet, pinter dan nggak bisa diem. Waktu marah dia bilang saya jauh lebih pinter dari dia, dan dia nggak tau apa-apa.
Terkadang balas dendam itu asik. Terkadang kasih kata-kata jutek ke orang juga asik. Ada orang yg pernah curhat ke saya, dia sedih.. karena nggak terlalu suka dengan ide dia, maka saya jawab
"kenapa nangis, bukannya kamu yg milih? Nggak usah nangis!"
Saya nggak tau seberapa sakit kalimat itu, sampai suatu saat kalimat itu saya dapat dari dia! Yah, sakit banget!

Saya 26 tahun, dan kata mbak Esty jangan jadi anak kecil terus. Mau nikah harus belajar masak, dan urus suami. Saya kira calon saya bisa urus diri sendiri. Dia kerja keras, bisa masak, dan pintar bersih-bersih rumah. Sampai suatu saat dia bilang ke saya
"Nanti kalau nikah kamu urus mas pagi-pagi sebelum kerja"
Bayangan saya, saya harus masangin dasi dia tiap pagi. Kayak yg ada di kabhi kushi kabhi gam itu..
"Keperluan mas kerja disiapkan. Mas pasti pulang cepat"
Disini saya baru mikir, kamu lebih siap berumah tangga dari pada saya mas.

Saya orang yg penuh imajinasi. Setiap naik kendaraan selalu ada yg saya bayangin. Saya perhatikan hal-hal nggak penting.

Saya sudah bilang belum ya? Sebenarnya saya muak jadi marketing ini. Dari beban menjadi emosi dan akhirnya saya muak. Muak yg tetap saya kerjakan tiap hari. Harus rela dibentak nenek-nenek kolot itu, atau harus rela dikatain ini itu. Tingkat stres saya belum memuncak kayak dulu.

Selalu berdoa, semoga saya bisa terus "injak-injak" dia secara perlahan.. tanpa disadari.

done..

Senin, 08 Desember 2014

Kangen meja ini.. Di situ anteng, tenang, nyaman, pw lah pokoknya. Pengen bikin dia serapih dulu..

Minggu, 07 Desember 2014

Kata Ayu ting-ting..
"Lebih baik laki-laki yg cuek tapi sayang, dari pada bilang cinta terus tapi nyatanya pret"

Jeng Ade isi... Alhamdulillah.. Semoga anaknya nggak galak kayak emaknya.. Aamiin! Congrate jeng.. cium!

Sabtu, 06 Desember 2014

Mas Aan mbeeel ...

Jumat, 05 Desember 2014

Pacar saya terlalu "unik"

Jangankan dokternya, saya yg pacarnya aja ketawa.

Kamis, 04 Desember 2014

Waktunya merelakan perasaan. Kalau terus kita tahan, bakal jadi bumerang.

Terkadang terlalu sakit untuk mengerti, dan susah untuk dimengerti.

Untuk kedua kalinya.. saya meluangkan waktu, dan kamu kalau ada waktu luang.

done..

Gimana bisa

LOVE WHAT YOU DO..

Kalau dari awal bukan

DO WHAT YOU LOVE!

done!

Rabu, 03 Desember 2014

Seberapa nggak sukanya saya sama sesuatu yg baru ini?

Ini bikin saya nggak semangat dipagi hari. Liat hp itu, liat meja dan kursi itu dan liat telpon yg terus terusan bunyi. Saya nggak suka semua itu! Tiga hari disini bikin nyiksa. Dan sewaktu saya "ngadu" ke orang lain, jawaban mereka sama.. bisa aja!

Seakan-akan yg punya hidup saya itu dia. How dare you?

Senin, 01 Desember 2014