Rabu, 04 Desember 2013

Cangkul, cangkul, cangkul yg dalam...

Pada jaman dahulu kala... Saat saya lucu, imut dan menggemaskan, juga belum sadar bahwa saya salah masuk jurusan! Jadi waktu itu jamannya praktikum dasar di kuliahan saya. Kami wajib ngambil semua praktikumnya. Biar kata dimaki-maki asdos yg ada di atas meja, disuruh datang ke kos asdos waktu hujan lebat di mana lokasi kos nya kayak sarang preman, dan disuruh nyangkul dengan semena-mena. Ini cerita nyata tentang praktikum Dasar Agronomi, di mana kami harus menyangkul secara sukarela, tanpa beban.

Hari pertama praktikum itu kami bingung harus pakai baju apa. Saya janjian sama Hafiz, jadi dia jemput saya. Karena bingung sama costumnya jadi kami pakai Jins dan kemeja serta sepatu cantik kami! Tebak... Yap, dasar agronomi itu praktikumnya di lahan luas, dan kami harus bercocok tanam! Harinya hujan, becek, parahnya lagiiii... Nggak ada OJEK? Waktu pengarahan belum selesai, hujannya datang. Kami semua berteduh di kandang kambing. Iya baunya sudah bisa dipastikan, dan sepatu cantik kami nggak cantik lagi.

Awalnya kita disuruh nyangkul lahan 5 x 2,5. Baru biji karet yg dibagi-bagi itu kita tanam. Setiap nanam harus ada jaraknya. Setiap nanam perutnya harus dibawah. Setiap nanam harus hadap ke timur. TIMUR ITU DI SEBELAH MANAAAA? *stres sendiri waktu itu*. Kita dibagi beberapa kelompok, satu kelompok satu Asdos. Saya satu kelompok sama si Hafiz, dan nama Asdosnya itu Kak Aan *jedeeeerrr*.

Setiap kali lagi sibuk bersih-bersih lahan,, selalu ada yg teriak-teriak
"heh heh heh.. Tanda tangan dulu!!
Saya jengkel dengernya, yg galak cuma dia, asdos yg lain baik-baik aja nyuruhnya. Tapi di mata Hafiz suara yg galak itu jadinya cinta! Mati dah..
Sedikit-sedikit..
"Tikaaa kak Aan tadi senyum sama akuuuu"
"Ya ampuuuun... " Sambil pergi.
Atau bisa jadi waktu kak Aan minta tandatangan, dan itu giliran si Hafiz.. Temen saya itu senyum-senyum, ah lebih tepatnya meringis di depan kak Aan. Oknum yg dikasih meringis itu... Diem, cuek, mlengos!

"Tik... tadi aku ketemu kak Aan di jalan. Coba senyum ya.."
"Iya ah.."
Atau
"Tik, dia angkatan berapa ya? Kereeen"

Sampai suatu hari saya lagi berdiri di depan pengumuman. Saya liat-liat nama siapa aja yg lulus.
"Fiz.. kak Aan lulus ya"
"Hah? Mana?"
Namanya mampang... Muhammad Ansari... Itu tulisan bikin Hafiz mlongo... meratap.. Lebay? Nyatanya gitu!

Sudah satu tahun ini saya kerja, kalian tau siapa salah satu temen kerja saya? KAK AANnya HAFIZ!!! *jengjeng...*. Berhubung yg saya ingat cuma galaknya aja, jadi biasa aja kan ya. Tapi waktu saya sms Hafiz, dan bilang satu kantor sama Kak Aan...
"Kak Aan yg dulu? Yg manis itu?" *hah? Please deh*

Awalnya dia jutek di kantor, juteeeeek banget. Ngasih faktur di atas meja aja, sampe bunyi. Waktu saya liat cara ngasih ke atikah.. biasa aja. Nggak berani banyak omong, takut. Ternyata setelah beberapa bulan belakangan, dia bilang:
"Kupikir dulu kamu itu nggak mau temenan sama aku lo tik! Diem aja, jadi ya aku diem aja. Taunya, kelakuannya kayak gini" sambil ngakak.
*kenapa kelakuan saya? Asik? Lincah?*

Sabtu siang kemarin saya ditinggal mbak Esty ngedate, bikin iri iya banget. Trus saya makan di kantor sama mas Aan. Cerita-cerita tentang jaman praktikum dulu, trus saya cerita lagi tentang Hafiz. Pura-pura nggak tau tu orang, akhirnya dia bilang
"Yang pakai Shogun biru kan? Aku suka liatin dulu, manis orangnya. Tapi nggak berani deketin tik" *hiiih cowok itu bilangnya nggak tau nggak tau, tapi tau!! -nendang meja-*.

Coba dari dulu, pasti hafiz senang... Dan saya nggak mesti liat dia meringis waktu ngeliat mas Aan lewat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mau protes? tulis aja!!