lupa. satu kata, 4 huruf! melupakan, jadi 9 huruf. dilupakan, juga 9 huruf. cuma 9 huruf, bukan 9 kapak, bukan 9 tembakan, bukan 9 pukulan atau tamparan, bukan 9 sayatan. cuma huruf doang. dipikir ga bakalan bikin sengsara siapapun, apalagi kalau saya bilang saya mau pake yang MELUPAKAN. saya santai, saya tetap senang, saya ga mikir dia, kamu atau siapalah itu dan saya tenang untuk sementara (sebelum saya mulai menyesal).
kalau saya mau pake kata yang DILUPAKAN, saya mikir macam2. saya mulai gak tenang dan ga nyaman, dan pastinya gak senang. saya mulai mikir tentang kamu, dia, atau siapalah itu, yang sudah pake satu kata itu buat saya dan saya mulai gundah gulana bermuram durja (apa nih) untuk sementara (setelah saya menyesal).
cuma beda ME dan DI, beda posisi juga. sekarang mulai nyesal, mulai sedikit mikir tentang anda, kamu, dia, atau siapapun itu, yang sudah saya kasih kata MELUPAKAN. saya mau bilang maaf tapi malu, karena mereka ga tahu saya pake kata2 itu buat mereka. padahal mereka ga pernah kasih DILUPAKAN buat saya. SORRY... tempat baru bikin saya sedikit nyaman, untuk sementara waktu. sisa sementara waktu yang lain agak ga nyaman, sangat2 ga nyaman. saya mau hapus kata MELUPAKAN buat mereka, bolehkan? masih ada waktu (saya rasa).
dan buat yang beri saya kata DILUPAKAN, saya ga tahu mesti ngomong apa. karena tanpa diberitahu, saya sudah merasa. sakit lah... banyak memorynya diotak saya ( ga tahu juga di otak kiri atau kanan atau tengah, tepatnya). mungkin memorynya ga terlalu penting, atau memang ga penting. bagaimana kalau kita SPAM memorynya? setuju? balasannya terlalu dalam... buat yang beri saya kata DILUPAKAN arahnya ke kiri dan saya sekarang dikanan (tetap sama).
kenapa saya tetap sama? karena kalau sewaktu2 ada software yang bisa bikin memory tadi muncul lagi, ga perlu jauh2 cari saya. saya masih disini (di kanan). tetap sama, sama bodohnya, sama ngarepnya. walaupun kata DILUPAKAN sudah ada di jidat saya (tanda pengenal buat saya bagi yang kasih saya kata DILUPAKAN).
kalau saya mau pake kata yang DILUPAKAN, saya mikir macam2. saya mulai gak tenang dan ga nyaman, dan pastinya gak senang. saya mulai mikir tentang kamu, dia, atau siapalah itu, yang sudah pake satu kata itu buat saya dan saya mulai gundah gulana bermuram durja (apa nih) untuk sementara (setelah saya menyesal).
cuma beda ME dan DI, beda posisi juga. sekarang mulai nyesal, mulai sedikit mikir tentang anda, kamu, dia, atau siapapun itu, yang sudah saya kasih kata MELUPAKAN. saya mau bilang maaf tapi malu, karena mereka ga tahu saya pake kata2 itu buat mereka. padahal mereka ga pernah kasih DILUPAKAN buat saya. SORRY... tempat baru bikin saya sedikit nyaman, untuk sementara waktu. sisa sementara waktu yang lain agak ga nyaman, sangat2 ga nyaman. saya mau hapus kata MELUPAKAN buat mereka, bolehkan? masih ada waktu (saya rasa).
dan buat yang beri saya kata DILUPAKAN, saya ga tahu mesti ngomong apa. karena tanpa diberitahu, saya sudah merasa. sakit lah... banyak memorynya diotak saya ( ga tahu juga di otak kiri atau kanan atau tengah, tepatnya). mungkin memorynya ga terlalu penting, atau memang ga penting. bagaimana kalau kita SPAM memorynya? setuju? balasannya terlalu dalam... buat yang beri saya kata DILUPAKAN arahnya ke kiri dan saya sekarang dikanan (tetap sama).
kenapa saya tetap sama? karena kalau sewaktu2 ada software yang bisa bikin memory tadi muncul lagi, ga perlu jauh2 cari saya. saya masih disini (di kanan). tetap sama, sama bodohnya, sama ngarepnya. walaupun kata DILUPAKAN sudah ada di jidat saya (tanda pengenal buat saya bagi yang kasih saya kata DILUPAKAN).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mau protes? tulis aja!!