Sabtu, 07 September 2013

Tetangga saya

Kemarin sore waktu leha-leha di teras samping habis pulang kerja, mama dapat kabar kalau tetangga saya mbak Tuti meninggal. Kita bertiga *Azka juga ikutan dong* langsung ke TKP.

Awalnya cuma karena benjolan di atas dahi sebelah kiri. Makin lama makin besar. Katanya sih daging tumbuh, tapi lama-lama besar dan mata kirinya makin kabur. Akhirnya periksa ternyata tumor. Dan saya nggak tau gimana jadinya bisa jadi kanker *kata orang-orang kanker*.

Sudah dioperasi, jadi kepalanya sedikit agak cekung. Efeknya bikin kaget. Mbaknya nggak ingat siapa pun, kecuali anak terakhirnya. Stroke sebelah kanan. Tapi lama-lama bisa ingat sih, bisa juga jalan. Tapi yaaaa aneh, agak kayak anak kecil. Sudah beda, kata mama kayaknya nggak bisa normal lagi.

Nggak lama setelah lebaran dia masuk rumah sakit lagi. Kepalanya yg cekung jadi gede, ada cairannya. Jadi mau dioperasi lagi trus dimasukin selang biar airnya bisa dikeluarkan. Saya sama sempet jenguk, rumah sakitnya di banjarmasin.
"Ma, belok atau enggak?"
"Lurus aja rasanya. Kamu tau Duta Mall kan?"
"Aaaah lupa! Kan dibonceng terus"
"Lurus kok... rasanya"
*judulnya sama-sama buta daerah Banjarmasin*

Waktu sampai sana mbaknya udah males ngomong males makan. Kurus! Dan terakhir sebelum meninggal katanya masuk ICU. Tangannya diikat karena ngelepas Infus sama selang. Semangat hidupnya nggak ada kata saudaranya.

Anak yg paling kecil masih umur 4 tahun lho. Yg gede 15 tahun, dan yg tengah 8 tahun. Kata mama ;
"Hah Rizka umur 4 tahun masih"
"Tapi Jumat ma ninggalnya. Bagus aja kata orang"
"Iyo. Ah bagus lagi bapakmu! Jumat pas zuhur pas orang pada sholat"
"Iya orang pada sholat bapak nggak sholat ..."
"Iya malah disholatkan hahahaha"
*obrolan antara ibu dan anak yg nggak jelas*

Semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mau protes? tulis aja!!